26.9.12

Untuk Mereka

Siapa pun Anda, di mana pun Anda berada,
Kita semua tahu kehidupan itu tidak dimulai dengan sempurnanya kita sebagai manusia dewasa. Semua dimulai dari tahap dimana kita masih kecil, bayi, balita, bocah, anak-anak. Bagaimana ‘wujud’nantinya kita saat dewasa sangat bergantung dari pengaruh segala aspek di lingkungan ketika kita masih ‘hijau’. Kecukupan gizi, tempat tinggal yang layak, pendidikan yang baik, kasih sayang yang hangat, dan masih banyak lagi. Saya dan Anda sekalian tentunya tergolong beruntung untuk bisa mendapat semua itu dengan amat memadai . Dan lihat sekarang, saya adalah remaja sehat, cerdas, bahagia menjalani hidup saya bersama keluarga dan semua teman serta semua orang yang saya kenal. Bagaimana dengan anak-anak yang tidak seberuntung kita?
Itulah yang kemudian membuat kebahagiaan saya-dan seyogyanya Anda pula-tidaklah benar lengkap rasanya, ketika tahu di luar sana ada begitu banyak anak yang tidak mendapat penghidupan yang layak. Tidur beratap langit, berselimut lembaran tipis kain kumal. Makan dari hasil memungut sampah, minum  dari genangan hujan. Berpakaian seadanya, tak pernah punya baju baru untuk waktu yang tak dapat diingat lamanya. Tidak bisa membaca maupun menulis, karena pendidikan pun mereka tak kenal. Bagaimana bisa bersekolah ketika untuk hidup saja perjuangan yang dilakukan sudah menguras hampir seluruh upaya?
Keadaan tak juga membaik ketika ternyata sejumlah besar dari anak-anak malang ini malah diperlakukan seperti binatang atau bahkan benda maa ti. Dipekerjakan seperti orang dewasa, diperjual belikan untuk jasa yang tidak seharusnya mereka lakukan. Meski mereka masih muda bukankah mereka tetap manusia?
Adalah tanggung jawab kita bersama pula untuk memperbaiki keadaan, dan tentunya telah banyak  pihak yang mulai bertindak. Sudahkah Anda ikut serta? Pedulilah meski sedikit, meski sejenak, meski sebersit. Anda tentu tahu bagaimana Anda ingin diperlakukan dengan baik dan selayaknya sebgai manusia, maka mari kita perlakukan anak-anak ini sedemikain pula. Tidak akan terlambat untuk memulai.

14.5.12

Smile : Simple


"But seek, through that which Allah has given you, the home of the Hereafter; and [yet], do not forget your share of the world. And do good as Allah has done good to you. And desire not corruption in the land. Indeed, Allah does not like corrupters."

this phrase (or exactly one of al Qur'an verses) is quite simple, but subjectively, i think it's touching. can't be denied that God always treats you well, with or with no request from you yourself. and, indirectly, that's how God teaches you how to treat the others.
you don't have to provide all other's needs like God always does. it's out of your ability. what you should do is what you can do for the others, even it's simple or even almost invisible. everything has its own meaning. so does your deeds.
for example, by giving smile to anyone you meet on school hallway, you've treated them well.
so, instead of being rude, let's smile as your first step!

just notice the message and don't argue about the model, okay? :)




stay strange,

Random Blogger



22.4.12

Greyson Chance Concert : I Missed It

yeah. and i can't really stop crying on it. or exactly, i can't drop any tears for more, as i'd been tired on crying. and of course it's no use.
and it all just because i had to be in dorm when the concert was held on JITEC Mangga Dua Square. 



so maybe it's someday, when finally i can be there on someone's concert. and someone can be you, Greyson.

honestly, what really made me crazier about this thing is that i had a chance, there's so many quizes to getting tickets, and i almost joined one of them (that was held by my favorite magazine, kaWanku). but then suddenly, it was announced by the vice principal that the brief-holiday finished on 19th of April, while the concert would be held on 20th! What The ****!

this was the file i used to send to kaWanku, but i didn't 'cause i know there would be no use then
yeah, thanks for all of my friends who tried to help me on getting the ticket.
uh, and i've got sad because of this. (watch!)


still in sad mode,

    Samy :P 

18.4.12

Stuffs

instead of finishing all those torturing tasks (umm, they're not as bad as what i said, believe me), i'm rolling in the bed, typing these and those, wondering for someone-too-far, and all that random stuffs. okay, i don't really think i will say this but i miss to being there, on my dorm, on my school. not properly there, okay. i mean, mm.. i need some scheduled things as usually i have if i was there. got it?
mm.. forget it.
i think about these stuffs :
i need the new one, Dad.. my minus-four-and-almost-two-left-and-right-eyes won't stand without it any longer

 i wanna watch this one, but my friend ask me to try 

this one. uuuhm..

aargh.. why do we have to wait for this movie so long? March 29, 2013?

#ups

15.4.12

Young and Act

there are so many full-talented you artist i've watched, and in every time i finished i always said to myself :"How they did it so well?". so, i think it's really okay for me to show them that i mean.

1. Saoirse Ronan

 on The Lovely Bones, Hannah, The Way, Back, Atonement

2. Dakota Fanning

on I am Sam, War of the World, Now is Good, Uptown Girl, Twilight Saga

3. Elle Fanning
on the Curious Case of Benjamin Button, Super 8, De ja vu, Phoebe in Wonderland

4. Chloe Moretz
on Hugo, Let Me In, Kick Ass, (500) Days of Summer

5. Freddie Highmore
on Finding NeverlandAugust Rush, Spiderwick, the Art of Getting By, Charlie and th Chocolate Factory

6. Asa Butterfield
on the Hugo, Boy with Striped PyjamasEnder's Game, Nanny McPhee

i don't really type all movie which they've played in, because that's so many. those title i typed mostly i've watched, and i do really recommend them for ya'.

Happy Watching!

Battle of Two Same Princess Movie


or

this one?
this will be very interesting. Lily Collins vs. Kristen Stewart. these two persons are obviously different, and so are their way to act on their own movie. difficult choice. that's about the princess. how about the queens? Julia Roberts vs. Charlize Theron. uhm.. complicated.
which one do ya' prefer? 

13.4.12

Tomorrow!

what? what will happen tomorrow, huh?
guess what? HOLIDAY!
yap, as the third graders will have UAN on 16th untuil 19th of April, the others (first and second graders) will get (short) break. i'm a big liar if i  say i'm not feelin' happy of this idea.
but, i also have a BIG reason to getting a lil' bit sad.
someone is going to go FAR during this (short) holiday. FAR. okay, honestly, it's not that far. and not that LONG. but still, i'll play Jet Lag by Simple Plan feat. Natasha Beddingfield for so many times.
Third graders! Good luck for your test!
First and Second graders! Let's rock this (short) holiday!

27.3.12

Sejarah : Organisasi Pergerakan Nasional

Muhammadiyah
Organisasi ini dikenal sebagai salah satu organisasi Islam  terbesar di Indonesia. Muhammadiyah yang didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan pada 18 November 1912 di  Kampung Kauman, Yogyakarta ini memiliki tujuan dasar mengembalikan seluruh penyimpangan yang terjadi dalam proses dakwah.
Dalam pembentukannya, Muhammadiyah banyak merefleksikan kepada perintah-perintah Al Qur'an, diantaranya surat Ali Imran ayat 104, yang berarti : Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. Tokoh-tokoh  Muhammadiyah berpendapat bahwa ayat tersebut mengandung isyarat supaya umat menjalankan dakwah Islam secara teorganisasi.
Organisasi  ini banyak mendirikan rumah sakit, panti asuhan, dan tempat pendidikan di seluruh Indonesia.
Selain itu, Muhammadiyah juga memiliki beberapa organisasi otonom, yaitu:
·         Aisyiyah (organisasi wanita)
·         Pemuda Muhammadiyah (organisasi pemuda)
·         Nasyiatul Aisyiyah (organisasi pemudi)
·         Ikatan Pelajar Muhammadiyah (organisasi pelajar dan remaja)
·         Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (organisasi mahasiswa)
·         Hizbul Wathan (organisasi kepanduan)
·         Tapak Suci (perguruan silat)

Indische Partij
Bicara Indische Partij (IP) berarti bicara tentang partai politik pertama di Indonesia. Berdiri tanggal 25 Desember 1912, IP didirikan oleh Douwes Dekker, Tjipto Mangunkusumo dan Ki Hajar Dewantara, yang sering disebut sebagai tiga serangkai. Awalnya IP dimaksudkan untuk mengganti Indische Bond yang merupakan organisasi orang-orang Indo dan Eropa di Indonesia.
Pengaruh besar IP bahkan diakui secara tidak langsung oleh pemerintah kolonial Belanda, dimana mereka menolak memberikan status badan hukum bagi IP. Ini jelas menunjukkan bahwa pemerintah kolonial Belanda merasakan kemampuan IP untuk dapat membangkitkan nasionalisme rakyat dan membentuk kesatuan untuk menentang pemerintah kolonial Belanda.
Di masa itu, Indische Partij adalah satu-satunya organisasi pergerakan yang terang-terangan bergerak di bidang politik dan ingin mencapai Indonesia merdeka. Tujuan dari dibentuknya Indische Partij sendiri adalah untuk membangunkan patriotisme rakyat terhadap tanah air, di samping juga menghancurkan sistem politik rasial yang digunakan pemerintah kolonial Belanda.
Dalam upayanya mencapai tujuan tersebut, IP dia antaranya menggunakan majalah Het Tijdschrifc dan surat kabar De Expres yang dipimpin Douwes Dekker sebagai sarana untuk membangkitkan rasa kebangsaan dan cinta tanah air.
Tahun 1913 adalah tahun yang sakral bagi catatan sejarah mengenai IP. Pada tahun itu, Belanda tepat 100 merdeka dari Perancis. Untuk memperingatinya, perayaan disiapkan oleh pemerintah Hindia Belanda.   Ini terasa amat ironis, mengingat mereka merayakannya di depan orang-orang yang mereka jajah, dan jelas-jelas mendambakan kemerdekaan. Tak pelak, Suwardi Suryaningrat pun menulis artikel bernada sarkastis dengan judul Als ik een Nederlander was (Andaikan aku seorang Belanda). Suwardi Suryaningrat pun ditangkap. Menyusul setelahnya, artikel serupa dari Tjipto Mangunkusumo yang dimuat dalam De Expres tanggal 26 Juli1913 yang berjudul Kracht of Vrees? Tjipto Mangunkusumo pun ditangkap. Tak lama, Douwes Dekker mengkritik pula dalam tulisan berjudul Onze Helden: Tjipto Mangoenkoesoemo en Soewardi Soerjaningrat (Pahlawan Kita: Tjipto Mangoenkoesoemo dan Soewardi Soerjaningrat) di De Express tanggal 5 Agustus 1913. Sama seperti kedua rekannya, Douwes Dekker pun ditangkap pula.
Ketiganya lalu diasingkan ke Belanda. Setelahnya, Douwes Dekker dibuang ke Kupang, NTT. Dr. Cipto Mangunkusumo dibuang ke Pulau Banda. Tahun 1914 Cipto Mangunkusumo dikembalikan ke Indonesia karena sakit. Suwardi Suryaningrat dan Douwes Dekker baru kembali ke Indonesia pada tahun 1919.
Penangkapan ketiga tokoh sentral IP ini jelas berpengaruh pada kinerja IP setelahnya. Pada tahun 1913 partai ini dilarang beroperasi dan dibubarkan. Sebagian besar anggotanya berkumpul lagi dalam Serikat Insulinde dan Comite Boemi Poetera.
Di kemudian hari, Suwardi Suryaningrat terjun dalam dunia pendidikan, dan lalu lebih dikenal sebagai Ki Hajar Dewantara. Beliaulah yang mendirikan perguruan Taman Siswa. Kemudian, Douwes Dekker mengikuti langkah rekannya ini dengan mendirikan yayasan pendidikan Ksatrian Institute di Sukabumi pada tahun 1940. 

Partai Komunis Indonesia (PKI)
Didirikan pada tahun 1914 oleh seorang tokoh sosialis Belanda bernama Henk Sneevliet, pada mulanya PKI dinamakan Indische Sociaal-Democratische Vereeniging (ISDV) atau Persatuan Sosial Demokrat Hindia Belanda. PKI ini sangat bercorak radikal dan anti kapitalis. Di awal perjalanannya, ISDV tidak menuntut kemerdekaan Indonesia. Hal itu cukuplah terlihat dari hanya tiga orang saja dari 100 anggota (saat itu) yang merupakan pribumi Indonesia.
Dengan Sneevliet sebagai pemimpin, ISDV yakin bahwa Revolusi Oktober seperti yang terjadi di Rusia harus diikuti Indonesia. Tak lama, kalangan tentara-tentara dan pelaut Belanda ikut serta di dalamnya, mereka ini kemudian ditempatkan di Hindia Belanda. Pengawal Merah pun dibentuk, dan berselang tiga bulan saja, 3.000 orang terkumpul. Pasukan inilah yang kemudian memberontak di Surabaya pada tahun 1917. Ini kemudian menyebabkan jatuhnya hukuman penjara hingga 40 tahun kepada para pemimpin pemberontakan di kalangan militer Belanda.
Setelahnya, ISDV tidak berhenti, namun terus melakukan kegiatannya, meski di bawah tanah.Karena banyak kader Belanda yang dihukum keanggotaan pun beralih dari mayoritas warga Belanda menjadi mayoritas orang Indonesia.
Mulanya PKI adalah gerakan susupan di dalam Sarekat Islam. Ketika perselisihan antar anggota semakin parah, Sarekat Islam melaksanakan disiplin partai, dengan melarang anggotanya berkeanggotaan ganda. Tentunya, para anggota beraliran komunis kesal dan keluar dari partai. Orang-orang tersebut  membentuk partai baru yang disebut ISDV. Nama itu kemudian berganti menjadi Perserikatan Komunis Hindia saat Kongres ISDV di Semarang (Mei 1920)deigelar. Saat itu pula, Semaoen diangkat sebagai ketua partai.
Perlu diketahui bahwa PKH adalah partai komunis pertama di Asia yang menjadi bagian dari Komunis Internasional. Hal ini ditegaskan dengan kehadiran Sneevliet pada kongres kedua Komunis Internasional pada 1920 sebagai wakil dari PKH. Lalu kapankah partai ini disebut PKI? Baru pada tahun 1924 nama partai ini sekali lagi diubah, menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI).
Tercatat pemberontakan yang dilakukan PKI tidak hanya sekali. Dua yang terbesar adalah :
·       November 1926, ketika PKI memimpin pemberontakan melawan pemerintahan kolonial di Jawa Barat dan Sumatra Barat dan mengumumkan pembentukan sebuah republik. Pemberontakan ini dapat dituntaskan pemerintah kolonial, meski dengan cara yang bisa dibilang ‘beringas’. Karena pemberontakan ini pula, sejak tahun 1927 PKI dinyatakan terlarang oleh pemerintahan Belanda serta banyak pemimpin PKI yang diasingkan di Boven Digul, Papua.
·       Peristiwa Madiun 1948, tepatnya pada 8 Desember 1947 sampai 17 Januari 1948, setelah pihak Republik Indonesia dan pendudukan Belanda menyelesaikan Perundingan Renvilleyang hasilnya dianggap menguntungkan posisi Belanda dan merugikan Indonesia, karena sempitnya wilayah yang dimiliki. Kabinet Amir Syarifuddin dianggap merugikan bangsa, maka kabinet ini dijatuhkan pada 23 Januari 1948, dan digantikan kabinet Hatta. Amir Syarifuddin tidak tinggal diam, ia membentuk Front Demokrasi Rakyat (FDR) pada 28 Juni 1948 sebagai oposisi terhadap pemerintahan kabinet Hatta. FDR bergabung dengan Partai Komunis Indonesia (PKI) merencanakan suatu perebutan kekuasaan.
Melihat kesempatan ini, Muso, seorang tokoh komunis di Moskow, menggabungkan diri dengan Amir Syarifuddin untuk menentang pemerintah, hingga berhasil mengambil alih pimpinan PKI. Aksi teror, mengadu domba kesatuan-kesatuan TNI dan menjelek-jelekan kepemimpinan Soekarno-Hatta meningkat. Puncaknya terjadi pada 18 September 1948 di Madiun, Jawa Timur. Di sini beberapa pejabat, perwira TNI, pimpinan partai, alim ulama dan rakyat  dibunuh dengan kejam. Meski sedang repot melawan Belanda, untungnya pemerintah RI mampu bertindak cepat. Pada 30 September 1948, Madiun dapat diduduki kembali oleh TNI dan polisi. Muso berhasil ditembak mati, Amir Syarifuddin dan tokoh lainnya ditangkap serta dijatuhi hukuman mati.
Partai Nasional Indonesia
Partai ini didirikan pada tahun 1927 di Bandung, oleh tokoh-tokoh nasional di antaranya, Dr. Tjipto Mangunkusumo, Mr. Sartono, Mr Iskaq Tjokrohadisuryo dan Mr Sunaryo. Pelajar dari Algemeene Studie Club yang berketuakan Ir. Soekarno ikut berganung pula dalam PNI ini.
Dengan segala upaya ke dalam maupun ke luar organisasi yang sedemikian aktif, Belanda merasa PNI cukup berbahaya, hingga dikeluarkanlah surat penangkapan pada tanggal 24 Desember 1929. Penangkapan terhadap tokoh PNI di Yogyakrta itu sendiri dilakukan pada 29 Desember 1929. Tindak lanjut dari penangkapan ini adalah pengadilan setahun setelahnya, yang menghasilkan putusan untuk memenjarakan para tokoh di penjara Sukamiskin, Bandung.
PNI yang sebelumnya dipimpin Soekarno pun digantikan Mr. Sartono, yang kemudian membubarkan PNI dan membentuk partai lain yaitu Partindo. Di pihak lain, Moh. Hatta membentuk PNI Baru, setelah sebelumnya tidak setuju dengan pembubaran PNI.
Setelah dapat aktif kembali dalam PNI, para tokoh tidakah dapat menjalankan aktifitas perjuangan dengan mudah. Penangkapan yang dilakukan berulang kali tidak kemudian menghentikan langkah mereka. Bahkan, PNI ini adalah salah satu partai yang dapat terus bertahan hingga kemerdekaan diproklamirkan. PNI juga partai yang memenangkan Pemilu 1955. Belakangan pada tahun 2002, PNI berubah nama menjadi PNI Marhaenisme dan diketuai oleh Sukmawati Soekarno, anak dari Soekarno.


(diolah dari wikipedia.com)

18.3.12

Coming Soon : History Task

ceritanya, ada tugas sejarah bikin artikel tentang organisasi pergerakan Indonesia, terus yang punya blog bisa dipostkan. tapi.. artikel saya belum selesai. #nyengir
Pak Ipik! tunggu ya!